Selasa, 02 Juni 2015

konsep dan penerapan self-directed changes

PERTEMUAN MINGGU 14

Self-directed changes adalah perubahan diri kearah yang lebih baik walaupun kenyataan hidup yang kurang mendukung perubahan tersebut.

     Self Directed Change meliliki beberapa tahapan, diantaranya :


a. Meningkatkan Kontrol Diri.
Meningkatkan control diri yaitu, Kontrol diri berkaitan dengan bagaimana cara seseorang mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dalam dirinya (Harlock). Biasanya berupa perubahan besar dalam kebiasaan.
   
   Contohnya: misalnya seorang yang suka memakan makanan cepat saji ingin melepaskan dari kebiasaan tersebut karna tidak baik untuk kesehatan.

apa kondisi yang memicu perilaku atau kebiasaan kita. Meningkatkan pengendalian diri, maka terdiri dari mengatur konsekuensi dari perilaku kita sehingga orang lain menerima perilaku yang diinginkan sebagi imbalan kita telah menyenangkan hati orang lain termasuk orangtua.

B. Menerapkan pencana intervensi
Hitunglah seberapa berhasilkah kita mencapai target-target tersebut. Misalnya setiap ujian (UTS, UAS) kita membandingkan nilainya setiap semester.

C.Evaluasi
Lihat lah seberapa ada kemajuan nya kita dalam melakukan perubahan tersebut, usahakan setiap target tercapai, jika tidak alangkah lebih baiknya kita mengulangnya agar target tujuan kita tercapai.

SUMBER  :

Davies, T., & Craig, TKJ. 2009. ABC Kesehatan Mental. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Pekerjaan dan Waktu Luang 2

Pertemuan minggu 13
Lanjutan dari tulisan sebelumnya

bungan) memacu mekanisme fisiologikal dalam sistem pusat saraf yang membuat aktif emosi yang bertentangan atau berlawanan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu :
  1. Pekerjaan itu sendiri (Work It self),Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
  2. Atasan(Supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
  3. Teman sekerja (Workers), Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
  4. Promosi(Promotion),Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
  5. Gaji/Upah(Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.
WAKTU LUANG
         Menjelaskan bagaimana menggunakan waktu luang yang baik
Sesibuk dan sepadat apapun aktivitas kita, kita hanya diberi Tuhan 24 Jam sehari, tidak pernah lebih atau kurang. Oleh karena itu, kitalah yang harus mengelola waktu yang kita miliki. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, waktu senggang adalah waktu yang tidak sibuk. Waktu luang identik dengan bermalas-malasan, dan tidak melakukan apa-apa. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati. Jangan sampai kita mengisi waktu luang kita dengan hal-hal yang tidak berguna dan tidak menambah wawasan pengetahuan kita, contonya berolahraga, membersihkan meja belajar/meja kerja, membaca Koran, browsing hal-hal yang berguna, belajar bahasa asing, membersihkan halaman rumah, dsb.
Mengisi waktu luang ini tentu saja memiliki manfaat. Bagi Anda sendiri, manfaat mengisi waktu luang yaitu:
  • Bisa meningkatkan kesejahteraan jasmani,
  • Meningkatkan kesegaran mental dan emosional
  • Membuat kita mengenali kemampuan diri sendiri
  • Mendukung konsep diri serta harga diri
  • Sarana belajar dan pengembangan kemampuan
  • Pelampiasan ekspresi dan keseimbangan jasmani, mental, intelektual, spiritual, maupun estetika
  • Melakukan penghayatan terhadap apa yang Anda sukai tanpa tidak mempedulikan segi materi .
Selain itu pengisian waktu luang juga berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan sosial, seperti :
  1. Meningkatkan daya kerja sehingga memacu prestasi dan produktivitas
  1. Menambah konsumsi, sehingga meningkatkan lapangan kerja
  2. Mengurangi kriminalitas dan kenakalan
  3. Meningkatkan kehidupan bermasyarakat
Sumber :
  • Munandar,Ashar Sunyoto. (2008). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas UI
  • Psikologi, Pekerjaan social dan ilmu kesejahteraa social, (Dra, Isbandi Rukminto Adi,MPH)